![]() ![]() The results showed that in the scope of the socio-cultural dimension, Islamic education serves as a forum that can instill tolerance, prevent radicalism, and think moderately. This study uses a library research method. This study aims to analyze Islamic education within the socio-cultural and Islamic education dimensions in responding to the challenges of the industrial revolution era 4.0. Dari hal ini pendidikan hati bersifat dinamis dan dapat diimplikasikan nilai-nilai dari konsep pendidikan hati tersebut pada zaman kekinian dan itu masih tetap relevan. ![]() Seperti halnya Imam Al Ghazali dalam mendidik hati yang sesuai dengan zaman anak sekarang ini dan tidak bersifat yang mutlak. Sementara itu, pemikiran Al Ghazali tentang konsep pendidikan hati sampai saat ini tetap relevan, hal ini dibuktikan dengan adanya Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah yang masih mencantumkan upaya-upaya mendidik hati bangsa Indonesia pada masa modern ini. Proses yang tidak kalah pentingnya yaitu menjaga agar terhindar daripada penyakit hati. (2) Memelihara Hati yang sehat meliputi kegiatan pemeliharaan yang dapat dilakukan melalui proses penyadaran hati melalui dzikir, adapaun proses dzikir yang rutin diharapkan akan semakin menguatkan kecerdasan dan kelembutan hati. Setelah penelitian ini dilakukan, penulis memperoleh hasil bahwa Konsep pendidikan hati menurut Imam Al Ghazali dalam kitabnya yang spektakuler yaitu Ihya Ulumuddin diantaranya: (1) Menyembuhkan hati yang sakit dan meghidupkan hati yang mati: Senantiasa berdzikir, membaca Al-Qur’an, mendirikan shalat malam, membangun hidup zuhud, memperbanyak ingat mati. ![]() Adapun referensi yang menjadi sumber data primer yaitu dari kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al Ghazali. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library research), maka data yang diperoleh bersumber dari literatur. Pertanyaan yang ingin diajukan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana konsep pendidikan hati perspektif Al Ghazali? (2) Bagaimana konsep pendidikan hati perspektif Al Ghazali (Keajaiban Hati: Penjelasan tentang Perbedaan antara Dua Maqom dengan Contoh yang dapat Dirasakan)dan relevansinya dalam konteks pendidikan kekinian?. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui bagaimana konsep pendidikan hati perspektif sufisme Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin. ![]()
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |